Friday 21 May 2010

un-touch..

cultural refinement (penghalusan kebudayaan) ini dimunculkan setelah kekuasaan mutlak keraton pada masa majapahit ke mataram (dimana majapahit runtuh setelah kedatangan islam dan jayanya kerajaan demak).
sultan agung sebagai satu-satunya raja yang sanggup diclaim sebagai penguasa tunggal politik, keprajuitan dan keagamaan.
setelah mataram muncul dan pasca sultan agung, kekuasaan mutlak itu tidak ada lagi karena tergantikam dengan kekuasaan ekonomi yang dipegang VOC.
periode ini yang disebut oleh ilmuan sebagai periode byzantium, dijadikan landasan sosiologis dari nasionalisme kultural jawa.
jadi pandangan tentang kebudayaan jawa sebagai sesuatu yang luhur dan aristokratis lahir karena keraton (dalam hal ini mataram) sudah tidak punya "pekerjaan" untuk mengatur kekuasaan pemerintahan secara mutlak.
hal ini terjadi untuk menunjukkan pada rakyat kecil bahwa keraton adalah "sesuatu yang tidak terjangkau" dengan harapan keraton masih mempunyai/dipandang memiliki sisi glamour dan kewibawaan, dimana sisi itu telah sedikit memudar dengan kedatangan pihak asing (baca: penjajah) yang mulai menguasai jaman keemasan kraton dan mengebiri kekuasaan mutlak dari keraton.

No comments:

Post a Comment